Ikhlas
Ber-Tuhan
“Tuhan
Maha Kaya, Tuhan Maha Pemurah, Tuhan Maha Mendengar Permintaan, tetapi
seringkali kita meminta hanya kepada selain-Nya.” (Mario Teguh)
Sebagai
orang yang ber-Tuhan, seharusnya kita meminta hanya kepada-Nya, memohon
pertolongan hanya kepada-Nya, dan berserah diri hanya kepada-Nya. Akan tetapi
seringkali kebanyakan dari kita mengharapkan sesuatu kepada selain Tuhan.
Berharap untuk menjadi kaya dari pekerjaan padahal pekerjaan itu hanya sebagai
perantara, berharap mendapatkan berkah dari makam, dan berharap sukses dari
sesuatu yang selain Tuhan. Fenomena seperti ini sebenarnya tanpa kita sadari
telah membatasi kewenangan Tuhan untuk memberi yang pada akhirnya bisa berakibat
bahwa kita telah menanamkan dalam hati kita ketidakikhlasan untuk mengakui
bahwa tempat berharap dan meminta itu adalah Tuhan.
Siapapun
yang meminta kepada Tuhan untuk menjadi kaya dan sukses pasti dikabulkan oleh
Tuhan tetapi kita juga harus menyadari bahwa jangan hanya pandai meminta tetapi
tidak pandai memantaskan diri terlebih dahulu untuk menerima apa yang kita
telah minta. Tuhan mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya sehingga apa yang
kita dapatkan seringkali tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Itu berarti Tuhan
meminta kita untuk memantaskan diri kita terlebih dahulu untuk menerima.
Tuhan
Maha Kaya sehingga ketika kita meminta maka kita tidak seharusnya meminta yang
kecil, kita seharusnya meminta yang besar karena hanya Tuhan yang Maha Penjawab
Do’a yang bisa mengabulkan, memberikan apa yang kita inginkan. Kalau Tuhan
sudah berkehendak, meskipun kita sebenarnya belum pantas menerima seperti yang kita inginkan tetapi
Tuhan yang akan memantaskan kita terlebih dahulu baru memberikan sesuatu sesuai
dengan apa yang kita panjatkan dalam setiap do’a kita.
Tuhan
Maha Pendengar Do’a, berarti jangan pernah berpikir bahwa Tuhan tidak mendengarkan
do’a kita karena merasa lama tidak dikabulkan. Tuhan pasti mengabulkan
permintaan kita akan tetapi seringkali Tuhan memberikan yang pantas untuk kita
bukan memberikan sesuatu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Karena kita juga
harus yakin bahwa meminta sesuatu baik itu rezeki, kedamaian, kebahagiaan
memerlukan kepantasan dari diri kita untuk menerimanya. Oleh karena itu,
apabila kita menginginkan sesuatu yang besar maka kita sudah memantaskan diri
kita terlebih dahulu untuk menerima sesuatu yang besar tersebut. Jangan sampai
kita belum siap menerimanya sehingga bukannya kebahagiaan yang kita dapatkan
tetapi justru ketidakbahagiaan yang akan kita peroleh karena ketidaksiapan kita
untuk menerimanya.
Ikhlas
ber-Tuhan berarti kita telah meyakini bahwa hanya kepada Tuhan tempat kita
berharap dan meminta karena dengan demikian maka kita tidak akan mengizinkan
segala sesuatu yang diluar Tuhan bisa mendatangkan kebahagiaan kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar