Pemuda dan Pengangguran di Era Globalisasi
Oleh
Selamat Anwar Sadat
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Mataram
Penganggguran merupakan salah satu
permasalahan nasional yang sampai saat ini belum bisa diatasi oleh pemerintah.
Yang lebih memperihatinkan lagi bahwa pengangguran yang terjadi di dominasi
oleh kaum pemuda di mana kaum pemuda sering disebut sebagai tulang punggung
Negara. Yang artinya bahwa nasib sebuah bangsa itu tergantung sejauh mana kualitas
generasi mudanya. Kalau generasi mudanya tidak dikembangkan atau dibiarkan
tanpa ada yang mengurus, tentu nasib sebuah bangsa itu sudah dapat dipastikan
masa depannya.
Eksistensi
sebuah bangsa di masa depan sangat ditentukan oleh seberapa jauh bangsa tersebut
mampu berdiri sama tegak dengan negara-negara lain dalam dinamika kehidupan
internasional. Karakter bangsa merupakan elemen yang perlu diperkokoh melalui
penguatan kualitas pemuda Indonesia. Kalau memang pemerintah serius ingin
mengurangi pengangguran, tentu harus dilakukan langkah-langkah nyata bukan
hanya sekedar janji-janji belaka yang sangat semangat disampaikan didepan
ribuan pendukung saat kampanye. Tetapi setelah terpilih pemerintah seolah-olah
lupa dengan apa yang pernah disampaikan.
Kamar
Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mencatat, meskipun jumlah pengangguran
kian turun menjadi 6,8 persen pada tahun 2011, secara absolut jumlah
pengangguran tetap tinggi, yakni tujuh juta orang. Hal yang paling
memprihatinkan adalah lebih dari separuh dari jumlah pengangguran merupakan
kaum muda. Dibandingkan dengan negara-negara lain
di Asia Tenggara ataupun dunia, pada tahun 2009 rata-rata pengangguran kaum
muda Indonesia paling tinggi, yaitu 22,22 persen. Jumlah ini lebih besar
ketimbang Asia Tenggara dan Pasifik yang 13,9 persen dan tingkat dunia yang
12,8 persen.
Meskipun
pemerintah berusaha merancang program-program pro pemuda tetapi apakah
program-program tersebut sudah berjalan secara maksimal mengingat sampai
sekarang masih banyak pemuda yang masih sangat kesulitan untuk mencari
pekerjaan.
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, pemuda harus
berperan dalam pembangunan ekonomi kreatif. Pasalnya, anak muda memiliki banyak
ide untuk mengembangkan ekonomi kreatif itu. Hal itu disampaikan Mari dalam
rangkaian acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) yang bertajuk Generasi
Muda Penggerak Utama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Hal itu
disampaikan Mari pada saat acara Acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI)
2012. Acara tersebut digelar di Epiwalk Epicentrum Kuningan, Jakarta. Acara,
digelar dari tanggal 21 sampai 25 November 2012.
Tetapi
disisi lain masalah yang dihadapi pemuda tidak hanya pengangguran tetapi termasuk juga diantaranya tidak
meratanya pendidikan, terbatasnya layanan kesehatan reproduksi yang memicu
perilaku seks berisiko, dan lain sebagainya. Nah permasalahannya sekarang ialah
masalah pengangguran saja belum bisa diatasi oleh pemerintah apalagi masalah
yang lain yang semuanya itu merupakan permasalahn yang dihadapi oleh para
pemuda. Apalagi menghadapi arus globalisasi dan teknologi tidak bisa dihindari
oleh generasi muda saat ini, tetapi harus dipersiapkan generasi muda untuk
menghadapi kemajuan dan perubahan akibat perkembangan teknologi dan arus
globalisasi ini. Terkait dengan hal tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
mengatakan bahwa nasib sebuah bangsa berada ditangan generasi muda. Maka, sebuah
bangsa memerlukan generasi muda yang berkualitas, hanya ditangan generasi yang
berakhlak, ulet, memahami teknologi, tidak kenal menyerah, dan rukun yang bisa
menyelamatkan sebuah bangsa.
Mempersiapkan
generasi muda yang memiliki kompetensi yang unggul pada era globalisasi
merupakan pekerjaan yang berat karena menjadikan kelembagaan yang unggul di
tuntut harus memiliki standar kelembagaan, kurikulum, ketenagaan, proses dan
fasilitas yang memadai sehingga out put nya mampu bersaing dan menghadapi
tantangan kehidupan yang semakin kompleks dan kompetitif. Kompetitif yang
dimaksud disini tentu pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memiliki tenaga
dan lulusan dengan berkepribadian unggul, bersemangat juang tinggi, mandiri,
inovatif dan menjadi agent of change dan tentu saja produktif.
Terkait
dengan pengangguran yang terjadi pada kaum pemuda, pemerintah telah menargetkan
penyerapan tenaga kerja tahun 2013 meningkat hingga 1 juta orang per tahun dari
saat ini sekitar 500.000 orang per tahun. Jika terealisasi, pemerintah
memprediksi angka pengangguran turun hingga 5 persen pada tahun 2014 .
Sebelumnya,
Presiden meminta agar semua pihak memanfaatkan pertumbuhan ekonomi yang positif
di Indonesia untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Presiden
meminta agar dibuka lapangan sebesar-besarnya hingga 2014 . Selain menciptakan
lapangan kerja, Presiden meminta agar jangan ada pemutusan hubungan kerja
massal ke depan yang akan menambah pengangguran baru. Iklim dunia usaha, kata
Presiden, harus terus diperbaiki seperti perbaikan infrastruktur dan
penghapusan pungutan liar.
Meskipun
pemerintah menargetkan seperti itu saya berharap sebagai generasi muda supaya
apa yang ditargetkan benar-benar dilaksanakan dan tercapai sesuai dengan apa
yang direncanakan supaya setelah lulus kuliah bisa langsung mendapatkan
pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan mengingat persaingan yang
sangat sengit di era globalisasi sekarang ini.
Era
globalisasi ini semua serba instan yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh
pemerintah untuk mengembangkan para pemudanya. Supaya pemuda tidak hanya menggunakan
teknologi sebagai alat curhat saja di jejaring sosial seperti facebook dan
twiter. tetapi bagaimana supaya lewat jejaring sosial tersebut pemerintah
memberikan informasi sebanyak-banyaknya khususnya mengenai lowongan pekerjaan
supaya ketika membuka jejaring sosial kaum muda tidak hanya melakukan chatting
tetapi paling tidak ada informasi baru yang di dapatkan.
Globalisasi
memang tidak bisa dihindari apalagi sampai acuh tak acuh oleh khususnya kaum pemuda
indonesia, karena itu akan membuat nasib pemuda semakin terpuruk dan tidak akan
bisa berkembang yang bisa membuat bangsa hanya bisa berkembang saja tanpa ada kemajuan.
Tentu pemerintah harus mengimbangi dengan program-program yang pro pemuda
dengan tujuan untuk mempersiapkan generasi pemuda yang berkualitas yang tiada
lain tiada bukan dengan merombak sistem pendidikan yang kebanyakan hanya
mengandalkan lulusan yang banyak tanpa membekali dengan skill (keterampilan)
yang memadai untuk menghadapi tuntutan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar